Jika Anda mengalami gangguan dalam tidur, terutama jika hal tersebut mengganggu kegiatan Anda sehari-hari atau gangguan tersebut berlangsung selama sebih dari satu bulan, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dengan praktisi kesehatan atau dokter umum. Anda akan diperiksa secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan dan tes pada fisik Anda. Anda juga akan ditanya perihal riwayat tidur Anda, dan mungkin akan diminta untuk membuat buku harian tidur, yang berisi tentang rincian dari pola tidur Anda. Sebagai tambahan, Anda juga mungkin akan diminta untuk melalui sebuah tes tidur, yang dikenal dengan nama polisomnografi, untuk memonitor kegiatan otak ketika Anda tidur.
Tujuan dari penanganan insomnia adalah untuk mengenali dan mengobati penyebab dari gangguan tersebut. Pengobatan yang berhasil biasanya melibatkan gabungan dari obat/farmakologi serta penggunaan teknik perilaku. Membiasakan diri untuk tidur yang sesuai sangat penting dalam penanganan insomnia, baik itu secara primer maupun sekunder. Kebiasaan ini meliputi menghindari nikotin, kafein dan alkohol, serta tidak tidur di siang hari dan makan makanan ringan sebelum tidur. Mengendalikan lingkungan tidur dengan meminimalkan cahaya terang pada malam hari dan menghilangkan gangguan seperti menonton televisi juga sebaiknya dilakukan.
Terapi perilaku dengan latihan bersantai/relaksasi juga sedikit banyak membantu. Jika Anda didiagnosa terkena insomnia, maka Anda akan dirujuk untuk menemui ahli tidur atau psikiater untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka mungkin akan memberikan beberapa obat-obatan, seperti antihistamin, pil tidur atau benzodiazepin, untuk membantu Anda tertidur. Obat-obatan tersebut biasanya diberikan dalam dosis kecil untuk dikonsumsi selama jangka pendek, terutama bagi para pasien berusia lanjut. Beberapa kelompok dan pusat khusus untuk tidur, seperti National Sleep Foundation, juga menyediakan aneka informasi, petunjuk cepat, dan bantuan seputar tidur.