Penyebab insomnia sangat beragam, sehingga pengobatannya pun harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan yang biasanya dijalani pada orang yang insomnia, meliputi:
Pemberian obat
Jika cara ini tidak membantu, dokter dapat merekomendasikan obat untuk membantu Anda lebih relaks dan tidur. Anda dapat diresepkan pil tidur seperti zolpidem (Ambien), eszopiclone (Lunesta), zaleplon (Sonata), melatonin, atau Ramelteon (Rozerem) untuk membantu Anda tidur.
Namun, obat-obatan tidur yang dianggap sebagai pilihan terakhir, sehingga Anda perlu memastikan mana obat yang dapat digunakan jangka pendek dan mana yang dapat digunakan untuk waktu yang lama.
Dokter juga dapat memberikan obat tidur non-resep. Obat ini mengandung antihistamin yang dapat membuat Anda mengantuk tetapi juga dapat menyebabkan efek samping. Selain obat untuk membantu tidur, Anda akan diberi obat untuk mengelola penyakit medis lain yang mendasarinya.
Terapi perilaku kognitif
Selain minum obat, insomnia juga dapat dikelola dengan menjalani terapi. Ada beberapa terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi gangguan tidur ini, misalnya:
Terapi relaksasi. Terapi ini membantu pasien untuk menenangkan pikiran dan mengendurkan otot-otot tubuh yang menegang sehingga dapat mendorong seseorang untuk tidur. Teknik relaksasi yang dilakukan biasanya adalah latihan pernapasan, latihan untuk memusatkan perhatian, serta teknik meditasi.
Terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi CBT dilakukan untuk membantu pasien mengatasi kecemasan, stres, dan ketakutan yang sering membuat mereka susah tidur. Selain itu, terapi ini juga bisa membantu pasien untuk membiasakan diri menerapkan kebiasaan tidur yang baik.